Resensi Buku Ceros dan Batozar, Komet dan Komet Minor.


Lahirnya Petualang Sejati Antar Klan.

Tak ada yang mengetahui apa yang akan terjadi pada sekitar kita beberapa waktu kedepan, begitu juga dengan Raib, Seli dan Ali yang tidak tahu bahwa robohnya tiang listrik di belakang sekolah mereka merupakan awal dari petualangannya. Raib bisa menghilang, Seli bisa mengeluarkan petir dan Ali bisa apa saja. 


Mereka tetap memiliki kehidupan normal seperti dengan remaja lainnya, bersekolah, saat ini mereka sedang berada disalah satu situs kuno bersejarah untuk mengikuti kegiatan karyawisata. Saat Ali yang mulai bosan, layar kaca pemindai dunia paralelnya tiba-tiba mendeteksi adanya aktivitas dunia paralel level tinggi disekitarnya, saat itu juga wajah kusutnya menjadi bersemangat yang memang tabiatnya, bukan Ali jika masalah tidak datang padanya seperti magnet. Mereka akhirnya menuju ke lokasi tujuan yang dimaksud setelah beberapa kali berdebat. 

Saat tiba diruangan tersebut pemandangan luar biasa terlihat dari jendela kaca ILY. Pancaran sinar matahari yang mulai tenggelam, sunset jelas sangat indah, bunga-bunga dan gunung salju menemani mereka. Langit telah berubah menjadi malam saat mereka telah masuk di ruangan tersebut, belum jauh dari mulut lorong tiba-tiba suara raungan marah terdengar semakin mendekat. ILY terbanting ada yang memukul jatuh, pertarungan dengan raksasa kepala badak bercula empat itu tak terhindarkan. Setelah beberapa saat mencari jalan keluar Ali sadar ada sesuatu yang mengahalanginya, tidak ada jalan keluar dari ruangan ini mereka tetap harus bertarung bertahan selama mungkin. Hingga tiba masa kritis mereka serta pertolongan yang tak kunjung datang, hari mulai menampakkan sepercik cahaya terang, mereka telah jatuh lemas terkulai tak berdaya hanya berharap keajaiban. Saat hendak mendapatkan pukulan terakhir yang mematikan dari raksasa itu tiba-tiba dua anak muda datang menyelamatkannya.

Bor-O-Bdur, begitulah nama ruangan ratusan meter di dalam perut bumi yang mereka tuju, dengan bentuk bangunan setengah bola, ruangan ini juga merupakan tempat tinggal Ceros, si Kembar Ngglangeran dan Ngglangeram dari Klan Aldebaran, Ceros sendiri adalah sebutan perubahan mereka saat menjadi raksasa kepala badak bercula empat.

Ceros menceritakan kepingan kisah masa lalu saat sebelum Klan Bumi, Bulan, Matahari belum dihuni, rombongan mereka datang dari Klan Aldebaran dalam misi mengajar penduduk asli dan membangun pradaban dan juga menurut dari kekuatan yang dimilikinya yaitu Manipulasi Ruang dan Waktu tepat sekali jika merekalah sang penyihir dan raksasa yang diceritakan Zaad melukis ruangan-ruangan di Klan Bintang dan juga rahasia lainnya sarung tangan Ali berasal dari Klan Aldeberan.

Raib, Seli dan Ali terkunci dalam ruangan tersebut akibat segel yang dibuat si kembar untuk dirinya sendiri mencegah Ceros yang tak terkendali keluar kepermukaan mengamuk dan hanya Ceros yang terkendali dapat mengeluarkan mereka tapi syaratnya mereka harus menggunakan sarung tangan Klan Aldebaran yang dipakai Ali.

Seperti biasanya hanya Ali yang selalu tenang ketika mereka bertualang, tekad besar Ali mengorbankan apapun pada dirinya demi sahabatnya, Ali mengorbankan perasaannya dengan mengembalikan sarung tangan Klan Aldebaran, sarung tangan kesayangannya kepada pemilik pertama yaitu si kembar dan memilih tinggal diruangan tersebut agar bisa memulangkan Raib dan Seli. Saat si kembar dalam perubahan Ceros terkendali hendak memulangkan Raib dan Seli, tiba-tiba berubah pikiran lalu memberikan sarung tangannya kepada pemilik baru yaitu Ali dan membisikkan sesuatu ketelinga Ali seraya menoleh ke arah Raib dan Seli.

Kepulangan mereka dari ruangan Bor-O-Bdur masalah baru muncul lagi, tercetak di koran berita UFO sedang mengambang diatas Situs Kuno begitu juga hasil rekaman video amatir yang ditayangkan di TV telah tersebar luas. Raib yang melihat kejadian itu mengira benda terbang yang di video itu adalah ILY, sehingga merasa Ali harus dimarahi dan bertanggungjawab atas keteledorannya. Namun keadilan berpihak kepada Ali, benda terbang yang terekam itu bukan ILY melainkan benda terbang Klan Bintang yang di curi Batozar.

Batozar diceritakan sebagai pengintai terhebat Klan Bulan yang telah bertualang dibanyak Klan Dunia Paralel dan juga mewarisi teknik bertarung tingkat tinggi, pertarungan tangan kosong dalam keheningan dengan sebutan perfettu yang dapat dengan mudah membelokkan serangan lawan sekaligus dinobatkan sebagai kriminal level tinggi yang di kurung ratusan tahun dalam penjara Klan Bulan karena telah membunuh seluruh anggota keluarga Ketua Komite Klan Bulan. 

Batozar saai ini telah melarikan diri dari penjara yang memang sangat mudah baginya untuk kabur, juga mengambil kapsul terbang milik Pasukan Klan Bulan untuk mencari gadis keturunan murni Klan Bulan, dia mendengar kabar itu dari sipir yang bertugas sewaktu berada dalam penjara, hanya keturunan murni yang mungkin bisa membantunya mengingat wajah Istri dan Anaknya. Gadis yang dimaksud adalah Raib serta kekuatannya berbicara dengan alam.

Masalah begitu cepat datangnya sepertinya Ali memang memiliki magnet masalah, sepulang sekolah tepat setelah berdiskusi dengan Miss Selena. Raib hendak membelikan rendang pesanan mamanya disebuah warung makan, mereka malah menemukan Batozar lebih dulu. Ali dengan jiwa petualangannya yang besar tidak akan membiarkan Batozar menghilang begitu saja. Mereka bertiga setuju mengikuti Batozar berkat prospek Ali yang selalu saja punya alasan tepat dan masuk akal.

Setelah mengetahui lokasi Batozar dengan pelacak dari Ali, mereka langsung menghubungi Miss Selena untuk membicarakan langkah selanjutnya. Hasil diskusi, Miss Selena memutuskan Raib, Seli dan Ali boleh ikut dengannya bersama Panglima lima Zaf dan Tim Elite Pasukan Bayangan dalam misi penangkapan Batozar meski sebelumnya menolak mereka untuk ikut.

Batozar segera tahu siapa yang datang serta jumlah lawannya. Misi penangkapan Batozar gagal total, Batozar dengan mudah menghindari seluruh serangan dari Miss Selena, Panglima Zaf dan Tim Elite. Teknik bertarung tangan kosong yang dia miliki sangat hebat bahkan Batozar dengan mudah melumpuhkan seluruh lawannya, meski hanya sementara itu sudah cukup baginya karena Batozar memang tidak ingin melukai mereka. Disini jelas Batozar bukan tandingan mereka dan dia sangat beruntung, Gadis keturunan murni ada di depan matanya sehingga dia tidak perlu mencarinya lagi. Dengan tatapan mata dan sorotan wajahnya yang menyeramkan tidak membuat Raib ragu untuk membantunya. Setelah seluruh tim penyergapan kembali bersiap menyerang serta Armada Klan Bulan yang dipanggil telah datang untuk membantu melumpuhkan Batozar, tiba-tiba gerakan Batozar yang cepat lebih dulu melarikan diri melalui portal cermin membawa Raib, Seli dan Ali bersamanya sebelum serangan mematikan menghampirinya.

Portal Cermin salah satu teknik kuno yang hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu dan sangat tidak nyaman saat dilintasi, terlihat jelas dari kondisi Raib, Seli dan Ali yang mual. Lokasi perhentian mereka adalah Kutub Utara, seluruh area bersalju di sekitar mereka, kabar baiknya mereka masih di Klan Bumi, tetapi kabar buruknya mereka tak diizinkan pulang sebelum Raib bisa mengembalikan ingatan Batozar akan wajah Istri dan Anaknya. Di tempat ini juga Batozar memperlihatkan gerakan perfettu dalam keheningan pagi. 

Perbincangan yang serius terjadi antara Batozar dan Raib. Saai Raib dipaksa mengeluarkan kekuatannya, tetap saja Raib tidak bisa, hingga satu penggalan kalimat keluar dari mulut Batozar “Kamu keturunan murni Klan Bulan tetapi sangat lemah, bagaimana kamu bisa membanggakan orang tuamu”. Kalimat itu membuatnya sakit hati dan berkata dalam hati, berangan-angan bahwa dia tidak menginginkan hidup seperti itu, kenyataan bahwa dia adalah keturunan murni akan selalu membuatnya terbebani, dia tidak ingin orang berharap banyak padanya karena harapan temannya pun tidak sering dipenuhi, dia masih mudah untuk beban besar itu. Raib menjawab peryataan Batozar “Saya tidak tau dimana orang tuaku berada, sejak kecil hanya dibesarkan oleh orang tua angkatku, bagamana caranya membuat mereka bangga”. Batozar mendengar itu segera mencari informasi tentang keluarga Raib dan memutuskan untuk tidak menyuruhnya memutar kenangan saat dia mengajar Anaknya naik sepeda terbang serta Istrinya yang berada di dekatnya.

Raib yang terbangun dari beban itu, membulatkan tekadnya untuk memutar kembali kenangan Batozar, dia tidak akan pulang sebelum kenangan itu berhasil diperlihatkan. Mengetahui tekad Raib, Batozar segera mengaktifkan pelacak yang sempat dia matikan saat kabur dari penyergapan, kurang lebih satu menit suasana berubah Armada Tempur Klan Bulan telah mengelilingi mereka siap melumpuhkan Batozar.

Raib yang tertekan hendak menyelamatkan Batozar dari serangan Pasukan Armada Tempur. Tiba-tiba hamparan layar 3D memutar kenangan Batozar, serentak gerakan tembakan seluruh pesawat tempur terhenti oleh tanyangan tersebut. Tanyangan yang menampilkan potongan kisah Batozar, selama ini tertutupi terputar semua mulai saat dia difitnah hingga gelap amata akhirnya membunuh 14 orang anggota keluarga Ketua Komite Klan Bulan serta yang paling ditunggu-tunggu Batozar juga muncul, seorang anak sedang belajar maik sepeda terbang serta sosok perempuan yang menemani mereka.

Kepingan kisah Batozar selesai ditayangkan, situasi menegangkan yang sebelumnya terhenti kembali semula, tembakan demi tembakan pesawat tempur yang tak lagi bisa dihentikan, tanpa ampun mengahabisi Batozar dan menyisakan sisa lubang besar bekas tembakan.

Setelah kejadian itu mereka semua diselimuti rasa bersalah, Raib, Seli dan Ali memeriksa lokasi Batozar, berharap keajaiban menghampiri Batozar. Hanya Ali yang selalu tenang akan situasi seperti ini, Ali menemukan baru krikil kecil mirip kaca dengan bahan yang sangat kuat, tanpa ada goresan sedikitpun. Raib masih menangis atas kepergian Batozar dan berharap Batozar tidak mati. Ali sekali lagi dengan caranya sendiri membuat Raib kembali tenang, Ali mengatakan “Jangan sedih Ra, Batozar pergi dengan bahagia, dia telah mengingat lagi wajah anak dan istrinya itu hadiah paling berharga dan sepertinya Batozar sudah mengetahui ini akan terjadi” dan juga mengatakan “Jangan khawatir Ra, Batozar akan kembali bersama kita”. 

Kekuatan besar Raib telah memutar kenangan Batozar hingga terhubung keseluruh sistem informasi Klan Bulan, dengan tayangan tersebut Batozar telah dipulihkan atas tuduhan yang telah membuatnya di penjara. 

Setelah kejadian Batozar berlalu mereka kembali bersekolah seperti biasanya, Raib dan Seli belajar dengan teman lainnya pelajaran Biologi dari Pak Gun, hanya Ali yang bolos sekolah bukan karena malas bertemu dengan Pak Gun atau bosan karena telah menegtahui semua pelajaran tersebut sejak SD, tapi memang sedang bolos karena merasa masih ada PR yang lebih penting baginya, yaitu mencari lokasi Klan Komet dan kecemasan lain Si Tanpa Mahkota berhasil lolos dari Penjara Banyangan Di Bawah Bayangan bersama Tamus dan Fala-tara-tana IV yang entah berada dimana sekarang.

Buku yang diwariskan Zaad membuat Ali semakin sibuk mengurusi dunia paralel. Ali menemukan kemungkinan bahwa lokasi portal menuju Klan Komet berada di Klan Matahari dan Pusaka hebat pernah dibuat  ada di sana serta kemungkinan buruknya Si Tanpa Mahkota juga sedang mengincarnya. Informasi ini sudah diterima Av yang sementara ini menjabat sebagai Ketua Komite Klan Bulan memutuskan untuk membuat Aliansi Klan. Av mengirim surat kepada Ali untuk memberi tahu Raib dan Seli agar berkumpul di rumah Seli.

Setelah berhasil izin kepada orang tuanya, Raib segera menuju rumah Seli untuk berkumpul sesuai dengan informasi dari Ali, sementara Ali tidak kesulitan untuk meminta izin kepada orang tuanya karena mereka sibuk dengan kapal pengangkut kontainer mereka. Setelah berkumpul dirumah Seli mereka menuju Kota Ilios Klan Matahari untuk mendiskusikan lolosnya Si Tanpa Mahkota dan membentuk Aliansi Klan. Portal menuju Klan Matahari telah mengirim mereka, diujung portal terdengar sorakan penonton stadion dan tanyangan di layar stadion menujukkan beberapa kelompok kontigen berlomba menuju lokasi bunga matahari pertama mekar. Benar saat ini mereka sedang menyaksikan festival yang sama seperti satu tahun lalu saat mereka ikut serta.

Raib dan rombongan menuju ruangan yang telah disediakan, disana sudah ada perwakilan seluruh Klan, seperti Faarazaraaf dari Klan Bintang dan Mala-tara-tana II Klan Matahari sebagai tuan rumah. 

Masih sementara berdiskusi, suasana dalam ruangan seketika menjadi tegang, saat tanyangan di dinding ruangan menampilkan peserta kontigen berubah arah menuju stadion, artinya bunga matahari akan mekar pertama kali di stadion. Tiba-tiba suara dentuman terdengar, beberapa penonton berteriak ketakutan, suara dentuman kedua sekarang penonton berteriak histeris, tidak salah lagi itu Si Tanpa Mahkota, Tamus dan Fala-tara-tana IV serta pasukan yang masih setia padanya. 

Si Tanpa Mahkota sudah berada di lokasi bunga matahari dan membuat barikade, di kedua sisinya ada Tamus duan Fala-tara-tana IV serta pasukannya, penonton segera dievakuasi oleh Hyuga-gara-tara III, Miss Selena membuat dinding gelembung, semua bertarung disini, dua barikade kini saling mengadu kekuatan, sisi kanan ada Pangkima Tog dan Lakmasana Laar, di sisi kiri ada Ali yang siap menyerang dalam mode beruang, sedangkan Faar ditengah mencoba menggagalkan Si Tanpa Mahkota mengambil bunga matahari, dengan kekuatan Faar yang luar biasa bahkan dibantu oleh Raib dan Seli tetap tidak bisa melukai Si Tanpa Mahkota, bunga matahari akhirnya berhasil dikuasai Si Tanpa Mahkota dan membuat permintaan agar portal menuju pulau dengan tumbuhan aneh itu dibuka. Si Tanpa Mahkota telah masuk dalam portal, melihat Si Tanpa Mahkota pergi, Ali segera melompat masuk ke portal untuk mengikutinya, Raib dan Seli tidak ketinggalan karena mereka tidak akan dipisahkan oleh apapun, Raib dan Seli juga mengikuti Si Tanpa Mahkota dengan meluncur masuk saat sebelum portal tertutup dengan sempurna.

Raib, Ali dan Seli telah tiba di pulau tapi bukan pulau yang dimaksud, tidak ada pohon aneh dan hanya hamparan pepohonan di tengah gelap badai. Setelah berkeliling mereka tetap tidak tau pulau apa yang mereka tempati sekarang jejak Si Tanpa Mahkota pun telah hilang. Mereka bertiga menyerah setelah mengelilingi pulau tapi tidak menemukan apa-apa hanya pulau kosong dengan beberapa kapal nelayan di dermaga. Ali yang sedari tadi kelaparan hendak mencari makanan, Ali menuju di salah satu kapal nelayan dan menemukan makanan, saat Ali akan memakan buah yang dia temukan, Raib melarangnya bahwa itu tidak boleh dilakukan, menyuruh Ali untuk berpikir bagaimana jika buah ini juga sangat dibutuhkan oleh si pemilik kapal. Dalam badai mereka masih bisa bertahan tapi Raib yang kasihan kepada Ali memberikan bekal yang dia bawa kepadanya serta mengembalikan kantong dengan makanan yang diambil Ali. 

Tidak lama kemudian datang seseorang kakek dan memintanya untuk ikut pulang ke rumah. Raib, Seli dan Ali bingung karena tadi tidak ada rumah warga satupun mereka temui, tapi karena kondisi mereka yang mulai kedinginan segera mengikuti kakek itu menuju rumah yang memang tidak terlihat karena berada dalam tanah. Penduduk nelayan ternyata membuat rumah mereka dalam tanah bukan karena badai yang sering datang tetapi ketakutan mereka adalah perompak yang sering mengambil hasil panen mereka.

Raib, Seli dan Ali berada di rumah Paman Kay dan Bibi Nay, nama kakek nelayan tadi dan istrinya sudah tua tapi lebih senang dipanggil dengan demikian, mereka berkenalan dan mulai meceritakan kisah mereka serta pulau tumbuhan aneh itu, Paman Kay dan Bibi Nay menilai Raib, Seli dan Ali berbeda dengan para petualang yang dari langit sebelum-sebelumnya.

Pulau hari senin, itulah nama pulau yang mereka sekarang singgahi, Paman Kay mengantar mereka keluar untuk menjelaskan kemana arah Pulau hari selasa tujuan mereka selanjutnya, saat hendak bertanya cara mengemudika kapal Paman Kay tiba-tiba menghilang.

Hari sudah malam, dalam perjalanan menuju pulau hari selasa mereka kebingungan karena tidak tau membaca konstelasi bintang di klan ini, dari kejauhan terlihat ada cahaya, mereka mendekatinya dan ternyata itu kapal nelayan yang terbakar sedang di serang oleh perompak, mereka membantu melawan perompak untuk menolong nelayan itu. Namanya Max, setelah perompak berhasil dipukul mundur Raib dan temannya membantu Max keluar dari kapal serta membawanya bersama menuju pulau hari selasa, sekarang mereka dengan mudah menuju hari selasa karena Max mahir mengemudikan kapal. 

Pintu gerbang pulau hari selasa sudah beberapa meter lagi, mereka hendak berhenti sebentar, sampai penjaga selesai memeriksa dan mengizinkannya masuk. Ali yang mulai kelaparan segera mencari-cari warung makan, Raib dan Seli mengikuti sampai akhirnya berhenti di warung makan. Beberapa saat mereka hendak memesan makanan pemiliki warung mendatanginya, mereka bingung orang yang dilihatnya adalah Paman Kay, sangat mirip dengan nelayan di pulau hari senini, mereka bertiga bercerita sambil mengahabiskan makanan karena Paman Kay tidak suka jika seseorang makan lantas makanannya tidak dihabiskan.

Paman Kay menginformasikan kepada Raib, Seli dan Ali akan menutup segera warung makannya karena dia sedang di tunggu warga, yah disini Paman Kay sebagai kepala perkampungan. 

Paman Kay berdiri di mimbar sebuah gua tempat mereka sering bertanya jawab seputar permasalahan warga, untuk memberikan solusi kepada warga, Paman Kay selalu meminta warga mengutarakan keluh kesah mereka. Satu-dua pertanyaan warga telah dilontarkan, satu permintaan anak kecil yatim piatu itu tidak ada yang mau membantunya karena itu sudah permintaan kesekian kalinya dan tidak ada yang bisa mendapatkan bonekanya yang hilang.

Raib, Seli dan Ali mengajukan pemilihan suara terbanyak, Ali kalah lagi dan harus mengikuti permintaan Raib untuk membantu anak kecil itu mencari bonekanya, mereka menemukan beberapa bintang laut yang lucu atas bantuan Paman Kay, tapi gerak gerik yang aneh, mereka tahu hewan itulah yang sering mencuri barang-barang warga dan mungkin salah satunya boneka anak kecil itu juga dibawa salah satu darinya.

Pencarian boneka di pulau hari selasa tidak memakan waktu banyak karena mereka mengetahui alurnya berkat Ali dan ada Max yang ikut membantu mengantar menggunakan kapal kecil, mereka mengikuti bintang laut kecil itu ke tempat dimana mereka menyimpan semua barang curian. Tidak lama setelah mereka menemukannya bintang laut raksasa muncul di balik tumpukan barang yang berserakan, mereka telah membangunkan rajanya dan pertarunganpun kembali terjadi, Ali membiarkan Raib dan Seli mencari sementara dia sendiri melawan raja bintang laut itu, beberapa waktu berlalu sangat cepat, Ali mulai kelelahan karena tidak tahan mencium bau kentut bintang laut, akhirnya tidak tau kenapa salah satu bintang laut kecil itu tau apa yang Raib dan Seli cari, dia membawakan boneka lalu kembali bersembunyi.

Mereka kembali ke perkampungan membawa boneka tersebut, Paman Kay mengizinkan mereka berempat untuk bermalam di warung makan. 

Pagi tiba, Paman Kay mengajak mereka naik ke puncak gunung untuk memperlihatkan sunrise meski mereka telah sering melihatnya, sebelum mereka pergi ke pulau hari rabu, tak lupa juga Paman Kay memberinya bekal dan informasi arah pulau itu. 

Max yang lagi-lagi tidak tau tujuannya, segera diajak utnuk bergabung berangkat ke pulau hari rabu, dengan begitu mereka juga akan mudah sampai ke tujuan.

Pulau hari rabu juga tidak seperti pulau sebelumnya, pulau ini merupakan ladang bahan-bahan makanan, beras dan sayur-sayuran ada disini, tempat ini memiliki tanah yang subur serta tanaman memiki fase vegetatif dan fase generatif yang cukup cepat, padi yang di tanam besoknya sudah tumbuh besar dan berbuah. 

Sesampainya di pulau tersebut, Seli kembali berseru “Paman Kay”, setelah melihat kakek yang menanam padi itu, memang betul wajah mereka sangat mirip, petani Kay tidak sempat menyelesaikan pekerjaannya karena hari sudah gelap dan katanya juga tak akan rugi dan semoga tidak ada hama yang datang.

Petani Kay menyuruh Raib, Seli, Ali dan Max ke rumah kecil di petakan sawah, mereka disuguhkan makanan, sambil memperkenalkan diri serta apa tujuan mereka datang kesini. Petani atau Paman Kay diketahui sebagai tukang bercerita, dia tidak akan berhenti bercerita sampai dia tertidur lelah. Paman Kay terus bercerita sampai habis makanan dan makanan selajutnya. Raib, Ali dan Max telah sampai dibatasnya, dia tidak tahan lagi mendegarkan cerita Paman Kay, Seli yang kasihan dengan Paman Kay terus mendengarkan ceritanya.

Pagi yang cerah tananman padi telah siap untuk dipanen, mereka bingung keheranan dan kembali mengingat kata Paman Kay bahwa dia tidak akan rugi walau tidak menyelsakan tanaman padinya. Bagaimana tidak padi yang di tanam kemarin hari ini sudah bisa dipanen. 

Saat sedang memanen padi, awan tebal berwarna hitam yang bergerak ke arah pulau, semua warga berlarian menuju rumah-rumah. Raib, Seli dan Ali tetap berada ditengah persawahan, mereka telah tahu apa maksud dari Paman Kay akan hama yang datang merusak padi mereka, inilah hama tersebut sekelompok burung kecil yang datang mirip awan hitam tebal.

Burung-burung itu mulai menghancurkan tanaman padi warga, Raib, Seli dan Ali tidak akan membiarkannya, mereka bertarung melawan kawanan burung tersebut sampai saat-saat terakhir burung itu marah dan mengubah formasi menjadi burung raksasa. Ali yang selalu berpikir dua langkah kedepan, mengetahui pasti ada komando dibalik formasi mereka yang sempurna, tanpa buang-buang waktu lagi setelah Ali tepat melihat sosok burung kecil yang berwarna emas langsung mengetahui bahwa dialah yang mengatur seluruh gerakan kawanan burung tersebut. Raib, Seli dan Ali juga membentuk formasi serangan hingga akhirnya burung emas itu jatuh ketangan mereka dan kawanan burung lainnya berwarna hitam kehilangan arah saling bertabrakan sampai semua pergi menjauh.

Burung emas disimpan dan dirawat oleh warga, sekali lagi perkampungan warga petani terselamatkan dan bersorak gembira, Raib, Seli dan Ali akhirnya memutuskan untuk pergi ke pulau hari jumat karena Paman Kay menyarankan untuk tidak singgah ke pulau hari Kamis tempat para perompak. 

Max yang akhirnya tidak berharap lagi dipanggil oleh Raib, Seli dan Ali dan akan menetap untuk bertani di pulau ini tetapi lagi-lagi mereka memnaggil Max untuk ikut ke pulau hari jumat bersamanya, Max dengan senang hati ikut dengan mereka.

Perjalanan menuju pulau hari jumat tidak berjalan mulus para perompak menemukan mereka dan merebut paksa kapal serta bekal makanannya untuk segera menuju pulau hari kamis, pertarungan pun terjadi, anak buah perompak sudah tidak bisa melawan lagi karena kelemahan serangan mereka telah diketahui berkat pertarungan sebelumnya saat menolong Max yang mengahruskan menggunakan serangan tipuan. 

Bos perompak marah besar dan segera masuk ke area pertempuran, sekali lagi Seli berseru “Paman Kay. Bos perompak itu tertawa dan berkata “saya bukan Paman Kay yang kamu kenal, seperti nelayan tua yang ketakutan itu membangun rumah di bawah tanah, kepala perkampungan itu yang selalu menyuruh menghabiskan makanan, dan juga bukan petani yang suka bercerita sepanjang waktu saya adalah Deokdokdok kepala perompak, kalian tidak boleh ke pulau hari jumat sebelum mampir di pulau hari kamis”. Pertarungan melawan Drokdokdok berakhir dengan kekalahan, Drokdokdok tidak memiliki kelemahan sedikit pun serangan tipuan berapa kali pun tetap dapat dibaca oleh Drokdokdok.

Mereka akirnya dibawa ke pulau hari kamis dan di tahan di penjara bermasa para perompak yang sakit. Mereka heran di bawa ke penjara dengan para perompak kesakitan, ini bukan seperti penjara tahanan ini mirip ruangan medis dengan seseorang dengan suntik itu adalah dokternya. Dokter itu membawa makanan untuk Raib, Ali dan Seli serta menjelaskan bahwa ini memang tahanan untuk perompak yang terkena efek senjata yang dia gunakan, semakin sering digunakan efek senjata itu semakin menjalar sampai akhirnya dapat menewaskan sang pemakai. Sudah seharian Drokdokdok tidak muncul mereka jadi bingung.

Efek samping senjata semakin kuat sang dokter sudah tidak bisa lagi menyelamatkan para perompak yang terkena efek samping itu. Melihat para perompak yang mulai tidak terkendali dan mulai membentur-benturkan kepalanya, Raib jadi tidak tahan melihatnya, Raib memberanikan diri dan mengatakan bahwa dia bisa menyelamatkannya. Dokter itu lebih baik yang dibayangkan, dia melepaskan Raib, Seli dan Ali. Meski disitu ada perompak bersamanya berkata “kita akan dimarahi Drokdokdok jika melepaskan mereka”.

Raib telah menyelamatkan sebagian dari seluruh perompak yang terkena efek samping senjata sekaligus sedih karena tidak sempat menyelamatkan sebagian lagi. Sang Dokter menenangkan Raib dan terlihat tidak percaya kepadanya.

Alasan Drokdokdok tidak pernah menemui mereka karena ternyata dia juga terkena efek samping itu. Raib juga di arahkan oleh Dokter untuk menyelamatkannya, Raib dengan sekuat tenaga berhasil menyelamatkan Drokdokdok.

Drokdokdok memberikan permintaan kepada mereka sebelum pergi, tetapi lagi-lagi Drokdokdok marah karena salah satu permintaan mereka pulau dengan tumbuhan aneh itu meski Drokdokdok tahu seperti yang telah dijelaskannya asal usul senjata itu, melihat Drokdokdok kembali marah, mereka sekarang menuju pulau hari jumat bersama dengan kru kapal serta Max, tidak lupa bekal makanan yang banyak atas permintaannya dan tidak ada perompak lagi yang akan menahan mereka.

Perjalanan menuju pulau hari jumat berjalan lancar, saat tiba terlihat jelas pulau satu ini sangat megah. 

Kehidupan mereka di pulau ini sangat nyaman, makanan disediakan serta kamar-kamar mereka. Setelah sehari berada disana mereka diminta bertemu dengan Pemimpin Otoritas pulau hari jumat, saat bertemu lagi-lagi mereka bingung dengan wajahnya, begitu mirip dengan Paman Kay.

Tak lama perbincangan mereka atas perkenalan dan apa tujuan mereka kesini tiba-tiba dentuman keras pintu ruangan terbuka dengan paksa, disana ada Deokdokdok. Drokdokdok terlihat gembira dan sangat berterima kasih kepada Raib, Seli dan Ali karena mereka Drokdokdok bisa kembali ke pulau hari jumat, tepat hari ini siklus 200 tahun itu kembali Bos Perompak akan kembali menjadi Raja dan Pemimpin Otoritas pulau hari jumat akan kembali menjadi Kepala Perompak. Perbincangan antara Drokdokdok dengan Pemimpin Otoritas membuat Raib, Seli dan Ali menjadi bingung apa dan siapa sebenarnya Raja ataupun Pemimpin Otoritas yang berada lebih dulu dipulau ini sebekun siklus 200 tahun itu terjadi.

Deokdokdok dengan lagak perompak memenangkan pertarungan dan seketika nada suaranya menjadi lembut, menjadi sangat berwibawa sekarang dia berganti nama menjadi Raja Kay yang baik hati, serta Pemimpin Otoritas yang baik seketika berubah menjadi sosok jahat mirip dengan suara Drokdokdok sebelumnya, dia akhirnya disingkirkan dan memikul tugas kembali menjadi Kepala Perompak dan meninggalkan pulau hari jumat menuju pulau hari kamis.

Raib dan temannya kini dapat dengan santai membicarakan tentang pulau dengan tumbuhan aneh itu tapi lagi-lagi didepan mereka sudah bukan Drokdokdok yang tahu lokasi pulau itu dan dengan entengnya Raja Kay berkata “apa yang kamu maksud anak-anak saya tidak tahu akan pulau itu, mungkin jawabannya bisa kalian dapatkan di pulau hari sabtu. Kalian akan bertemu saudara saya satunya lagi, tapi hati-hati dia bisa jadi sangat baik bila tepat mengambil keputusan dan bisa sangat menakutkan jika kalian salah langkah. Tidak ada yang berani mendekat walau dengan jarak ratusan meter”.

Dengan hasil yang mengecewakan atas perbincangan mereka dengan Raja Kay, mereka akhirnya menuju pulau hari sabtu dengan kapal super cepat yang telah disediakan oleh pengawal raja. Perjalanan mereka ditemani dengan kuda nil terbang, yang hendak migrasi ke pulau hari sebelumnya, mungkin juga pulau hari senin.

Walau kapal yang diberikan merupakan kapal terbaik dan tercepat halangan selalu saja datang menghambat mereka. Kapal tercepat sekali pun tidak akan lolos dengan Gurita raksasa ini, Gurita raksasa sebesar gunung ini teris mengejar mereka, setelah berhasil mendekat Gurita itu membanting kapal mereka hingga tak tersisa membuat mereka terjatuh di lautan luas. Mareka berempat mendekat dan mengambil sebilah papan pecahan kapal mereka untuk dijadikan pegangan agar tidak tenggelam.

Mereka bergantian menggerakkan kayu menuju pulau hari sabtu, sudah lama sekali mereka berada di lautan luas mulai kelelahan. Dari kejauhan sudah terlihat kerlap kerlip lampu, tidak salah lagi itu rumah penduduk pulau hari sabtu. Saat sebelum mereka tenggelam karena kelelahan beberapa penduduk menolong mereka dan membawanya ke salah satu rumah penduduk.

Setelah semua terbangun, mereka disuguhkan makanan sesuai dengan apa yang mereka pikirkan, disana ada Paman Kay dan Bibi Nay, mereka sudah tibak bingung lagi.

Setelah makanan selesai dan perbincangan dengan Paman Kay dan Bibi Nay, Raib, Seli dan Ali diberikan ujian terakhir. Hanya satu pintu menuju pulau hari jumat yaitu portal cermin yang dibuatnya, sebuah kapal kecil disediankan   untuk menuju pulau tersebut yang terlihat dalam cermin, meski sebenarnya itu adalah biji raksasa yang mengambang seluas pulau serta tanaman itu merupakan biji yang tumbuh dan sekarang akan berbuah dan buahnya itu akan membuka portal menuju Klan Komet Minor. Tapi ujian ini sangat berat mereka harus membunuh Paman Kay dan Bibi Nay terlebih dahulu. Raib dengan wajah sedih bersama temannya memilih pulang dengan tangan kosong, melihat itu Bibi Nay yang tau membaca pikiran seseorang mengetahui bahwa Raib, Seli dan Ali memiliki hati yang tulus dan tidak memiliki ambisi sedikitpun, Dia akhirnya membiarkan mereka masuk kedalam portal serta Max.

Saat kapal kecil mereka hampir sampai dipulau hari minggu tiba-tiba Max berubah derastis dan Dia menankap Raib, Seli dan Ali dengan sebuah Jaring yang sama sebelumnya saat dia di tangkap oleh Drokdokdok, seketika wujudnya berubah menjadi Si Tanpa Mahkota. Ali sangat marah kepada Si Tanpa Mahkota atas tipuannya dan tidak punya harga diri. 

Portal pun bergerak menuju pulau hari minggu, yah portal satu ini memang bergerak terus karena merupakan mulut ikan raksasa yang akan menelan habis pulau hari minggu. Sebelum pulau hari minggu tertelan habis Ali dengan caranya berhasil mengeluarkan batu kerikil kaca yang mirip cermin dalam sakunya. Raib dan Seli tahu itu apa, itu benda yang ditemukan Ali saat Batozar di tembak. Tiba-tiba Batozar keluar dari cermin kecil tersebut dan menyalamatkan mereka bertiga dan membawanya ke pulau hari minggu. Pernyataan Ali sudah terjawab bahwa kita akan bersama lagi dengan Batozar.

Pulau hari minggu sepenuhnya lenyap ditelan ikan raksasa.

Pertarungan hebat yang singkat antara Batozar melawan Si Tanpa Mahkota di dalam perut ikan raksasa terjadi, salong tangkis serangan sampai saat sebelum pulau itu mendarat dan hancur Batozar mengeluarkan jurus andalan dengan mematok seluruh tubuh Si Tanpa Mahkota meski itu bukan apa-apa tapi bisa menahan tibuhnya bangkit lagi beberapa detik. Dengan kesempatan sedikit itu Barozar membawa pergi Raib, Seli dan Ali dengan meningkatkan kecepatan teleportasinya agar tidak diikuti oleh Si Tanpa Mahkota.

Perjalanan sangat jauh, mereka berempat berjaga-jaga jangan sampai Si Tanpa Mahkota mengikutinya, setiap mereka selesai istirahat, mereka membersihkan lokasi peristirahatan mereka agar tidak meninggalkan jejak atas perintah Barozar, Batozar memang dikenal sebagai pengintai terhebat jadi yang satu ini sudah wajar dia lakukan.

Dalam perjalanan juga mereka sempat berlatih teknik keheningan pagi perfettu, Batozar sekarang mulai menjadi guru dalam perjalanan mereka. Bukan hanya teknik itu Batozar juga menginginkan mereka berlatih lebih kuat lagi, melatih kemampuan mereka, Batozar membuat perisai gelembung agar mereka berlatih dengan tenang tidak terdengar oleh hewan buas. Tetapi saat mereka berlatih sesuatu datang mendekat ternyata gelembung itu hanya untuk mencegah hewan daratan tidak bagi hewan dibawah tanah. Cacing raksasa membuat tanah menjadi lembap dan mencair menjadi lumpur, dua cacing raksasa keluar dari tanah yang berlumpur itu. Salah satu mengigir seli dan menariknya masuk kelubang lumpur tempat mereka keluar. Mereka hanya sia-sia melawan cacing itu saat cacing itu terpotong dua seketika kedua potongan itu tumbuh kepala dan ekor membentuk cacing raksasa lainnya. Setelah Batozar mengetahui kelemahannya akan tetapi ketika salah satu berhasil dilumpuhkan temannya kembali menghidupkannya. Barozar akhirnya mengeluarkan teknik terhebatnya dengan kecepatan teleportasi penuh membuat dirinya terbagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan jumlah cacing raksasa itu. Dengan serangan sekaligus cacing raksasa itu lumpuh dan tidak ada yang bisa menghidupkannya lagi. Barozar meminta Ali mengambil taring cacing tersebut dan menyimpan kedalam tasnya.

Racun di tubuh seli berhasil dikeluarkan semua, jika sedikit saja terlambat racun itu bisa saja membunuh Seli, racun itu bergerak cepat sedikit lagi menyentuh organ vital Seli. Seli akhirnya siuman walau masih lemas, mereka melanjutkan perjalanan melambat karena kondisi Seli belum seutuhnya membaik meski pisik Seli dapat menyerap kesakitan menjadi energi, tetap saja Seli mebutuhkan waktu pemulihan.

Perjalanan mereka berhenti, Batozar tahu pasti akan datang sesuatu, tiba-tiba didekat mereka mendarat perkampungan yang memang perkampungan di Klan ini sering berpindah-pindah.

Mereka menuju perkampungan itu, Batozar sang pengintai tahu persis apa yang akan dilakukan, dia menyuruh Ali mengeluarkan taring yang didapatkan tadi kemudian dia jual untuk dijadikan mata uang Klan Komet Minor.

Tak lupa mereka singgah di sebuah tempat makan, mereka tidak tahu pesan makanan apa yang harus mereka makan, semuanya aneh, Ali akhirnya memilih acak dan memesan dua makanan serta minuman. Makanan yang datang berbentuk pasir dan lidi-lidi. Tapi saat dimakan cukup enak tidak seperti dengan bentuknya yang aneh.

“Halo, kalian juga orang tang datang dari jauh” seorang gadis di bangku sebelah bertanya. Meski dilarang Kakanya untuk berinteraksi dengan seseorang, gadis itu tetap mendekat ke arah Raib, Seli dan Ali serta Batozar dan memperkenalkan diri. 

Mereka adalah Kakak beradik, ST4R nama gadis manis itu dan SP4RK sang Kakak. Merekapun saling berkenalan hanya Ali yang tiba-tiba menjadi sangat pendiam, tersipu malu mungkin karena melihat kecantikan ST4R, mereka  mendengarkan sampai dengan cerita masa lalu ST4R dan SP4RK, mereka dari Konstelasi Proxima Centauri dan datang kesini mengikuti Ratu Calista, Ratu yang juga memiliki ambisi yang sama dengan Si Tanpa Mahkota.

Perbincangan selesai, mereka segera pergi meninggalkan perkampungan ini karena sebentar lagi akan terbang mendarat di tempat lain. Ali membeli kapsul terbang dan beberapa makanan untuk perjalanan mereka.

Mereka dihadiakan sebuah wikipedia Klan Komet Minor, informasi seputar klan ini ada dalam wikipedia itu. Sepotong video amatir terlihat wajah orang tua yang marah-marah. Batozar mempunyai ide segera berangkat ke alamat orang tua itu. Menurut peta perkampungan itu akan segera berpindah lagi, sebelum itu mereka harus tiba telebih dahulu. Perjalanan cukup cepat tapi dalam perjalanan Seli kembali kesakitan akibat efek samping gigitan cacing itu, kejang kejang, menendang sana sini, mengeluarkan darah, Batozar segra mengikat kako Seli agar tidak menendang dinding. Kekuatan penyembuhan Raib sudah tidak berpengaruh banyak hanya Seli yang bisa melawan penyakitnya, tibuh seli mulai menghijau, suasana tegang Raib yang mulai menangis hanya bisa membantu Seli dengan kekuatan pemberi kehangatan, semangan, dan suasana tenang. Tubuh Seli berangsur normal kembali dan mulai siuman, namun tetap harus menemukan seseorang yang bisa mengobatinya.

Tiba di rumah Entre, nama lelaki tua di vedio yang mereka lihat. Bangunan segitiga tanpa pintu terlihat didepan mereka, Entre membuka pintu dan mempersilahkan masuk kerumahnya, serta mengikutinya hingga ruangan atas tempat Entre menyaksikan pemandangan di luar jendela. Mereka bercerita dengan tujuannya berada di klan ini mencari tombak pusaka terhebat yang pernah ada. Entre mengatakan pusaka itu sudah tidak ada dan menolak untuk bicara karena ini klan ini sudah tidak seperti dulu lagi, klan ini zona putih. 

Saat Entre mulai jengkel karena mereka terus membahas akan lokasi senjata terhebat Komet Minor. Entre menyuruh mereka meninggalkan rumahnya, setelah sampai di ruangan bawah Seli kembali kejang-kejang kesakitan dan muntah darah, sekujur tubuh Seli mulai menghijau kembali, Entre turun mengamati melihat Seli yang terbaring lemas, ikut membantu Menyembuhkan Seli tapi tetap tak ada jawaban dari Seli. Entre menjelaskan sesuatu bahwa yang mengigit seli hewan langkah jalas sekali ada yang menganggunya sampai dia berani keluar, banyak petualang yang gugur disini, mereka menjadikan tempat ini sebagai tempat berlatih mereka tapi tidak banyak yang bisa lolos dari hewan buas. Jika Seli benar Petarung Klan Matahari kita tunggu besok, kalau dia bisa melewati masanya dia akan bangun besok pagi dan sehat seperti biasanya.

Entre memberikan kamar untuk Seli istirahat, dan memberikan otoritas rumahnya kepada Raib dan lainnya, dia bisa pesan makanan ke pelayan rumah dengan senang hati.

Raib yang menagis melihat sahabatnya terkulai lemas tidak sadarkan diri, tidak akan bisa dia makan meski tubuhnya membutuhkan makanan. Batozar sering kali menawakan makanan tapi Raib tetap tidak bisa makan, sementara Ali yang kesehariannya selalu cuek, di dalam hatinya juga sangat sedih, karena perasaan yang tidak bisa tahan melihat Seli terkulai tak berdaya, dia memutuskan keluar rumah membeli perbekalan mereka besok.

Hari mulai memunculkan cahaya, Seli belum juga sadar, Raib semakin sedih dan menangis lagi, tidak akan rela jika sahabat baiknya pergi meninggalkannya, Raib memperbaiki rambut Seli, mengelus-elus sambil terus menangis, Ali juga sudah datang dari membeli sesuatu yang aneh menghabiskan separuh uang mereka, Ali juga tidak tahan melihat Seli masih terbaring di tempat tidur.

Saat Raib mulai pasrah akan kehilangan sahabatnya, cahaya matahari sudah mulai terang menyinari kamar, tiba-tiba jari-jari seli bergerak dan tak lama kemudian terbangun. Raib memeluk Seli erat, semua kembali bahagia. Entre melihat kejadian ini langsung berubah pikiran. Dia memberikan petunjuk bahwa tombak itu memang tidak hilang tetapi di bagi menjadi tiga bagian, salah satunya ada di tangan Arci, tapi tidak akan mudah berbicara dengannya, tetap hati-hati dengan peringatan yang diberikan.

Setelah mengetahui lokasi potongan pertama berada, mereka langsung bergerak menuju lokasi Arci, sebelum sampai ditujuan mereka di hadang sekelompok Kadal Purba saat Raib harus turun ke dasar dengan ratusan Kadal Purba, hanya cara itu dapat dilakukan untuk mengeluarkan teknik membaca alam sekitar agar mengetahui posisi Arci yang sebenarnya. 

Pertarungan dengan Kadal Purba berakhir dengan kejar kejaran, mereka tidak akan bisa melawan seluruh Kadal Purba ini, mereka terus berlari menuju tower tempat Arci berada sesuai dengan perunjuk Raib. 

Tanah berubah menjadi tumpukan tulang, akhirnya kadal berhenti mengejar. Dengan melihat tulang-tulang yang berserakan, ini adalah tulang-tulang kadal raksasa siapapun melakukan ini dia cukuplah hebat, pantas saja kadal itu berhenti, dia tidak akan mau bernasib sama dengan temannya.

Mereka akhirnya melanjutkan perjalanan untuk mendaki tower, tanpa disadari ada yang menghantam tubuh mereka dan kembali ke posisi semula. Saat kembali mecoba serentak mereka berempat kembali terlempar mundur ke posisi semula, ini sudah peringatan kedua, Batozar kembali menggunakan teknik membela diri tapi tetap saja tidak bisa menembusnya dan sudah ketiga kalinya hampir saja Batozar terkena serangan Arci. Batozar dan Raib berlatih teknik melihat gerakan dengan suara, berkat informasi Raib bahwa Arci buta sehingga Batozar memiliki juga ide, Batozar menutup mata sementara Raib melemparkan tulang, Batozar cukup mahir dapat mengindarinya karena dia telah lama mempelajarinya cukup mengingat dan melatihnya kembali, kini giliran Seli membantu, dengan teknik kinetik yang dimiliki membuat tulang-tulang terangkat dan melemparkannya dengan mudah ke arah Batozar, Batozar dengan lincah menghondari seluruh tulang-tulang itu.

Batozar bersiap menuju tempat Arci berada, semua tegang, saat Arci mengeluarkan seluruh kekuatan busur emasnya Batozar tetap dapat melewatinya sampai akhirnya dia merebut senjata emas itu. Mereka akhirnya dapat berbicara dengan santai.

Setelah mendengar penjelasan mereka Arci mulai percaya kepada mereka dan memberikan potongan pertama tombak terhnat itu serta memberikan informasi potongan selanjutnya berada di tangan Finale dan Kulture tapi tidak mengetahui lokasi Finale, hanya lokasi Kulture yang Arci tahu, dan juga menjelaskan bahwa Kulture mungkin mengetahui lokasi Finale karena mereka berteman sejak kecil, kuncinya hanya menemui seseorang yang sangat terkenal di Kota Archantum. 

Sebelum mereka sampai di Kota Archantum mereka di tarik jatuh oleh Si Tanpa Mahkota dan pertempuran pun kembali terjadi. Si Tanpa Mahkota mengetahui bahwa benda yang dia cari ada pada mereka meski Arci tidak mengatakan apapun jelas Arci sudah menyerahkannya. Ali dengan muka sedih karena teman-temannya sudah kalah, Ali segera memberikan potongan tombak agar mereka semua selamat.

Setibanya di Kota Archantum tidak akan susan menemukan orang yang paling terkenal karena semua di publikasikan. Lady Ooprah, itulah nama samaran Kulture saat menjadi orang terkenal.

Mereka diberikan tantangan oleh Lady Ooprah harus datang sebagai bintang tamu di Talk Shownya setelah bersusah payah menemuinya karena jadwal Lady Ooprah full dan super sibuk.

Mereka diberi tantangan, salah satu diantara Raib, Seli, Ali dan Batozar harus bisa membuat penonton antusias saat menjadi pembicara di acara tersebut, semua menjadi rumit ketika dia diberikan satu kesempatan berbicara dan topik itu adalah keluarga. Ali memberanikan diri, dia akan menyelesaikan semuanya.

Saat acara akan berakhir, Lady Ooprah mempersilahkan Ali memasuki ruangan untuk segera berbicara dengan tema apa arti keluarga. Penampilan Ali sangat menawan seperti bukan Ali Si Biang Kerok muka kusut dengan rambut berantakan.

Ali mulai bercerita tentang keluarga, mulai dari kisah orang tuan temannya Raib, Seli dan Batozar serta menyindir Lady Ooprah yang berganti profesi hingga melupakan keluarganya. Tak lupa Ali mengisahkan seorang Anak yang lahir di badai bersalju dalam keadaan sendiri kedinginan serta kedua orang tuanya meninggal, menyisahkan puluhan pegawai di rumahnya merawat Anak itu hingga besar dan membuat khayalan akan orang tuanya yang sibuk bekerja di luar kota mengurusi kapal-kapal kontainer mereka. Setelah seluruh kisah yang dipaparkan, Ali kemabali melontarnkan pertanyaan-pertanyaan kepada penonton “Apakah anak itu bisa menjelaskan apa arti keluarga sementara dia tinggal seorang diri”. Serta pernyataan lainnya seperti “seseorang lebih mementingkan gadget dari keluarganya jadi tidak mungkin bisa mereka akan mengerti arti keluarga”. Semua penonton terdiam. Lady Ooprah akhirnya menutup acaranya dengan kejutan yang luar biasa dibuat Ali, Lady Ooprah memberikan potongan senjata yang Kedua kepada mereka dan memberi informasi dimana tempat Finale berada serta kunci gembok gerbang tambang Fibale. Lokasi pertambangan itulah tempat Finale membuat pusaka terhebat itu.

Saat menuju lokasi Finale, Si Tanpa Mahkota mengetahui jejak mereka karena acara Talk Show Lady Ooprah alias Kulture menampilkan Ali sebagai pembicara yang tersiarkan keseluruh wilayah. Kapsul mereka terbanting dengan serangan Si Tanpa Mahkota tapi masih sempat bergerak maju, Batozar yang segera tahu itu ulah Si Tanpa Mahkota segera memberi tahu Ali untuk segera melesat dengan cepat. Tapi kekuatan Si Tanpa Mahkota tidak ada tandingannya, dia cukup terbang san mbgejar, hanya beberapa detik mereka terkejar dan kembali di pukul jatuh tapi tidak terluka karena kapsul berhasil diberikan tameng pelindung tabrakan oleh Batozar, Raib dan Ali.

Kapsul mendarat, mereka semua segera keluar, Si Tanpa Mahkota mengahadang mereka sekali lagi dan meminta potongan kedua itu, Si Tanpa Mahkota mengatakan bahwa dia telah membunuh Lady Ooprah sama seperti yang dia lakukan terhadap Arci. Pertarungan melawan Mahluk Cayaha juga terjadi disini, tetapi Si Tanpa Mahkota berhasil mengalahkannya dan mengambil potongan yang kedua dari Ali yang merupakan keturunannya sendiri. Saat Si Pangeran Galau nama yang diberikan oleh Batozar hendak mengahbisi mereka berempat, Batozar yang masih memiliki sedikit kekuatan Mahluk Cahaya segera membawa mereka melarikan diri melalui portal cermin yang ada dalam kapsul terbang mereka menuju studio saat Batozar menjadi monster di acara Lady Ooprah katanya tidak apa mundur dua langkah. Batozar rupanya tau akan terjadi seperti ini dia telah menandai titik penerima dari portal cermin.

Setelah berhasil lolos dari Si Tanpa Mahkota, Batozar memimpin mereka menuju rumah Lady Ooprah alias Kulture, Batozar mencari sesuatu karena sebelumnya tidak percaya saat dikatakan Arci telah tewas tetapi disana tidak ditemukan mayat, mungkin juga sama yang terjadi dengan Kulture pasti mereka tidak akan mati begitu saja. Seperti perkiraan Batozar mereka memang tidak mati, mereka semua masih hidup, di dalam rumah Kulture dengan teknik pengintai Batozar menemukan sesuatu, diruang bawah tanah, sebuah tempat persembunyian, mereka menuju ruangan tersebut tiba-tiba wajah yang mereka kenal ada disana, Entre, Arci dan Kulture menyambut mereka. 

Dengan pertemuan singkat ini, mereka mendengarkan penjelasan mengapa mereka semua bisa lolos dan juga menjelaskan bahwa ruangan ini dulunya adalah markas para pemburu, Kay dan Nay juga pernah disini tapi memutuskan pergi ke Klan Komet untuk menjaga pintu gerbang menuju Komet Minor setelah mereka kehilangan kedua anaknya.

Mereka semakin terdesak dan harus segera menemui Finale sebelum Si Tanpa Mahkota menemukannya lebih dulu, Kulture telah menyiapkan perjalanan mereka hanya Kulture yang mengetahui titik penerima dari cermin yang ada dekat mereka. Portal pun segera dibuka dan mereka menuju ke lembah pertambangan milik Finale. Jika dilihat ruangan mereka tuju, itu lebih cocok jika disebut lembah peternakan, hewan ternak Finale ada bermacam-macam. Di atas sana pintu gerbang pertambangan sudah terdengan dentuman-dentuman yang keras, sebentar lagi Si Tanpa Mahkota akan tiba disini.

Finale, diceritakan sebagai karakter paling hebat diantara mereka selain Kay dan Nay, karena hanya Kay dan Nay yang pernah mengalahkannya. Finale memiliki kekuatan pukulan yang sangat hebat, dialah menempa lempengan baja dengan magma, sehingga tercipta tombak emas pusaka terhebat Klan Komet Minor. Selain itu Finale juga memiliki karakter yang kocak karena sudah tua dia mulai pikun, seperti saat ditemui Kulture pertama kali, dia bingung sedang apa dan mengapa berada di dekat air terjun. 

Saat Finale mulai ingat temannya Entre, Arci dan Kulture mereka akhirnya menuju rumahnya, sementara Si Tanpa Mahkota telah masuk keruangan pertambangan. Pertempuran pun kembali terjadi, mereka semua mengadu kekuatan serangan demi serangan mereka lontarkan, Raib, Seli dan Ali ikut menyerang, kekuatan Seli yang semakin meningkat berkat gigitan cacing raksasa itu telah membuat Si Tanpa Mahkota terikat kuat dari teknik kinetik miliknya. Batozar juga ikut membantu, saling bekerja sama melawan Si Tanpa Mahkota, Arci mengeluarkan seluruh kakuatan sejanta miliknya, tapi itu semua tidak berarti apa-apa bagi Si Tanpa Mhkota dan berkata kalian bukan tandinganku. Hanya Finale dengan sekali pukul Si Tanpa Mahkota terlempar jauh. Hanya dia seorang lawanku menunjuk Finale. Pertarungan kembali berlanjut semua tidak ada apa-apanya dimata Si Tanpa Mahkota yang telah ribuan tahun melatih kemampuannya. Tapi lagi-lagi Finale pikun disaat yang tidak tepat, dia hendak minum kopi dan mencari rumahnya dimana dia letakkan padahal tadi jelas rumah itu hilang akibat serangan pukulan Si Tanpa Mahkota.

Kulture kembali mengingatkan Finale bahwa mereka sedang dalam pertarungan, Finale yang akhirnya sadar kembali maju melawan Si Tanpa Mahkota. Mereka beradu tinju, jelas sekali pukulan dari Fibale sangat kuat, sampai dengan mudah menghancurkan tameng Si Tanpa Mahkota. Tapi Si Tanpa Mahkota masih memiliki kemampuan yang luar biasa, dia akhirnya menggunakannya, sekujur tubuh Si Tanpa Mahkota diselimuti cahaya hitam, Finale juga tahu kekuatan itu, itu adalah kekuatan banyangan hitam yang membuat pemakainya tidak mengingat dirinya lagi, kekuatan itu juga yang telah membunuh anak kandung Kay dan Nay. Finale hendak berpamitan kepada Entre, Arci dan Kulture, seakan tahu nasibnya karena tidak akan ada yang lolos dari serangan pukulan bayangan hitam. Mereka berdua pun bertarung dengan sekali pukul mereka berdua terlempar jauh, potongan yang ketiga pusaka terhebat terjatuh, Si Tanpa Mahkota tidak apa-apa, Ali yang tahu potongan itu jatuh dari tangan Finale segera mengambilnya dan memasukkan kedalam tas, namun Si Tanpa Mahkota merebut paksa dan mengambilnya.

Si Tanpa Mahkota tertawa telah berhasil mengumpulkan semuanya, tapi Ali lebih tertawa lagi, semua heran menatap Ali. Sambil tertawa Ali menjelaskan tentang apa yang dia beli dengan sangat mahal saat keluar dari rumah Entre sewaktu Seli sakit. Ali membeli alat seperti gel milik Meer yang dapat meniru benda yang ada didekatnya, tapi yang satu ini sangat istimewa dan memang sangat mahal harganya, alat itu dapat menirukan sesuai dengan aslinya tapi tidak dengan kekuatannya. Ali masih tertawa membuat Si Tanpa Mahkota marah dan saat akan menyerang Ali, Ali justru menyelesaikan dengan sempurna Tombak itu seketika sosok Ali berubah menjadi sangat hebat dengan Tombak serta Baju Zirah hijau yang bercahaya dan mengatahkan Tombak tepat ke arah Si Tanpa Mahkota. Si Tampa Mhkota terlempar jauh dan terkulai lemas tak berdaya, saat Ali akan menghabisinya Raib dengan lantang berteriak jangan membunuhnya, dan berkata apa bedanya kita dengan jika kamu mebunuhnya kita bersama jadi keputusan kita harus sama. Ali terdiam dan mengingat kata kata Si Kembar Ceros bahwa dia harus mendengarkan kata teman-temannya, Raib memiliki cara tersendiri menilai situasi, Raib bisa menebak apa yang telah Si Kembar bisikkan kepada Ali waktu diruangan Bor-O-Bdur. Dan akhirnya Ali mendengarkan kata Raib dan membiarkan Si Tanpa Mahkota tetap hidup, dengan rencanya akan membawa Si Tanpa Mahkota menuju ruangan Bor-O-Bdur tempat Si Kembar berada. Mungkin dialah orang yang tepat akan membantu Si Tanpa Mahkota sadar akan perbuatannya.

Finale telah siuman dari masa kritisnya berkat teknik penyembuhan milik Raib, Entre dan Nay. Benar Paman Kay dan Bibi Nay datang tepat waktu mereka berhasil menolong Finale, selain itu tujuan mereka berdua datang untuk memulangkan Raib dan temannya karena tidak akan ada yang bisa membuat Portal antar Konstelasi selain mereka. Kay dan Nay sangat terharu atas tindakan Raib, Seli dan Ali. Mereka masih remaja tapi telah membuat keputusan-keputusan yang sangat luar biasa. Bukan hanya kekompakan mereka yang hebat tapi rasa empati yang cukup kuat sehingga rasa memafkan masih ada dalam diri mereka dan sesingkat ini mereka berhasil mengalahkan lawan mereka, berbeda saat kisah Kay dan Nay yang sampai tujuh hari rujuh malam mengejar dan merebut kembali pusaka tersebut dan berakhir dengan kesedihan mereka tanpa ampun sampai membunuh putra sulung mereka sendiri.

Pertarungan dengan Si Tanpa Mahkota telah berakhir, Ali mengembalikan pusaka itu ketangan Finale dan membagi menjadi tiga bagian sekali lagi dua bagian lain diserahkan kepada Arci dan Kulture.

Inilah cerita singkat ketiga buku sekaligus yang dapat saya sampaikan. Meskipun masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang masih belum terjawab seperti berikut ini.
  1. Raib belum mengetahui siapa orang tua kandungnya.
  2. Orang tua Ali tidak pernah muncul dalam cerita hanya sekadar informasi sedang berada di luar negeri.
  3. Apakah Ali benar-benar lahir dengan kedua orang tua meninggal yang hanya meninggalkan pegawai dirumahnya yang merawatnya.
  4. Ali bisa berubah menjadi beruang raksasa yang sangat berbeda dengan penduduk asli Klan Bumi yang hanya pintar tapi tidak memiliki kekuatan. Apakah Ali memang berasal dari Klan Aldebaran karena juga dapat menggunakan Sarung Tangan Klan Aldebaran milik Ceros.
  5. Jika memang Ali keturunan Si Tanpa Mahkota. Apakah Ali blasteran dari Klan Aldebaran dan Klan Bulan.
  6. Penjelasan mengapa Ali bisa mengambil kode gen Klan Matahari dan kode gen Klan Bulan 
  7. Ali yang bisa menyatukan kekuatannya membentuk Mahluk Cahaya. Apakah Klan Bumi benar peradaban Klan Aldebaran dan meninggalkan salah satu keturunannya yaitu Ali sehingga membuat cerita tiga Klan dapat menciptakan Mahluk Cahaya berasal dari Gabungan Klan Bulan, Matahari dan Aldebaran bukan Klan Bumi.
  8. Potongan kisah ST4R dan SP4RK. ST4R mengatakan semoga kita bertemu lagi, Apakah karakter Raib, Ali dan Seli akan dimunculkan kembali dalam serial Proxima Centauri. Karena masih ingin melihat wajah Ali bersama ST4R, saat Ali terdiam saat melihat wajah Cantik ST4R.
  9. Kekuatan teleportasi Paman Kay dan Bibi Nay sangat hebat dalam berpindah antar pulau atau mereka dengan sederhana hanya menggunakan portal berpindah seperti saat mereka tiba di Klan Komet Minor. (Pulau hari senin tiba-tiba paman Kay menghilang, menurut saya dia berteleportasi menuju pulau haris selasa atau dengan menggunakan portal berpindah).
  10. Apakah paman Kay mempunyai kembaran atau memang memiliki teknik tingkat tinggi yang dapat membela diri dengan bercerita satu sama lain seakan disana ada dua orang berbeda tetapi aslinya hanya satu. Sama seperti teknik yang dibuat Batozar tetapi Batozar bagian kecilnya.
Selain pertanyaan diatas saya juga mendapatkan banyak pesan-pesan moral yang hebat sampai yang sangat menyentuh. Berikut tiga pesan yang selalu terngiang dalam pikiran saya sekarang, bukan berarti yang lainnya tidak.
  1. Bukan karena kita tidak paham dengan teknologinya bukan berati itu tidak ada penjelasannya. Setiap saat saya berpikir kapan teknologi itu bisa kita buat.
  2. Kalau makan kita harus menghabiskannya jagan sampai ada yang tersisa. Setiap saat saya mengingat kata itu karena sangat mirip sekali dengan pesan nenek saya sewaktu saya masih kecil.
  3. Kejahatan akan selalu kalah dengan kebaikan. Setiap saat saya merasa tersakiti saya hanya tersenyum dan berkata dalam hati tenang nanti juga ada balasannya. 
Selain itu penulis tidak pernah lupa memberikan kita Ilmu Pengetahuan yang sangat luar biasa. Berikut ada dua lagi yang harus saya sampaikan karena sebetulnya saya juga baru tahu.
  1. Ikan yang bisa hidup bertahun tahun tanpa Air.
  2. Pohon coco de mer yang berbuah sekali dalam puluhan tahun.
Sebelum saya menyelesaikan tulisan saya, saya akan menyampaikan fakta menarik dari penulis untuk saya tang membaca bukunya, diantaranya sebagai berikut.
  1. Penulis sangat hebat dalam  membuat cerita, ini seperti saya sedang mononton film di bioskop, saat membaca buku ini saya merasa berada diantara layar raksasa yang menampilkan gambar yang hidup. 
  2. Penulis sangat realistis membuat cerita, dengan membuat karakter Raib, Seli dan Ali hanya memiliki kemampuan bertarung  dan kekuatan seperti itu, menurutku ini sangat ideal dan masuk akal karena rentang waktu petualangan mereka saat menggunakan kekuatan sepenuhnya tanpa bersembunyi hanya singkat sekali mulai dari mereka kelas sepuluh sampai dengan pertengahan semester kelas sebelas. Meski tidak banyak, tetapi ada yang tidak puas dan berkata pergerakan mereka sangat lambat dan kekuatannya pun hanya sebatas itu. 
  3. Penulis juga berhasil membuat karakter lebih hidup juga membuat suasana hati berubah, adapun kisah yang membuat suasana hati saya berubah derastis diataranya sebagai berikut.
  • Saat Ali berbicara tentang definisi keluarga di acara Talk Show Lady Ooprah. Selain kisah mereka yang mengiris hati, saya juga sangat perihatin dengan kehidupan keluarga saya yang kesehariannya diselimuti dengan interaksi dunia maya, sekaligus ini teguran yang sama buat saya. (Kisahnya ada di buku Komet Minor mulai halaman 281, saya mengingatnya karena pembatas buku yang saya beli berada di halaman tersebut jadi saya membacanya sepintas)
  • Saat Seli jatuh sakit yang hampir meninggalkan teman-temannya, saya juga ikut sedih saat membacanya. 
  • Saat pikun Finale kumat masih sementara bertarung malah pergi begitu saja, katanya akan membuat kopi dan lebih parahnya dia mencari rumahnya yang nyatanya sudah hilang akibat serangan Si Tanpa Mahkota, bahkan sempat berkata bahwa dia lupa dimana dia letakkan rumahnya sensiri. Waduh parah sekali pikun kakek ini.
  • Saat Si Biang Kerok Ali yang kepala batu tidak mendengarkan Raib dan menghiraukan peringatan Pasukan Lembah Hijau Faar. Saya sempat emosi dan hendak membanting sesuatu tapi tidak jadi karena ini hanyalah cerita. (Ini bisa ditemukan dalam Buku Klan Matahari).
  1. Dengan alur cerita Ali selalu genius saya dapat menebak bahwa pusaka itu tetap berada ditangan Ali sementara yang diambil Si Tanpa Mahkota adalah yang palsu atau tipuan dari benda yang dibeli Ali dengan harga mahal. Tapi meski begitu cerita tetap hebat dan sangat epik.
  2. Ada satu kalimat penulis yang keliru pada buku salah satu buku menurut perhatian saya kalau bukan justru saya yang keliru. Penulisannya seperti ini “Sarung Tangan Klan Bulan Dan Klan Bumi” harusnya disitu Klan Matahari bukan Bumi Saya tidak dapat menuliskan halaman keberapa karena saya sudah lupa dibuku yang mana dan hanya melihat sepintas serta itu tidak mengganggu dan mungkin sekarang sudah ditemukan oleh editornya karena ketiga buku saya ini merupakan buku cetakan pertama.
Kover Buku


Ceros dan Batozar
Oleh Tere Liye
Co-author: Diena Yashinta
Cetakan Mei 2018
ISBN : 9786020385914
376 hlm; 20 cm
Komet
Oleh Tere Liye
Co-author: Diena Yashinta
Cetakan Mei 2018
ISBN : 9786020385938
384 hlm; 20 cm


Komet Minor
Oleh Tere Liye
Co-author: Diena Yashinta
Cetakan Maret 2019
ISBN : 9786020623399
376 hlm; 20 cm



Inilah akhir dari tulisan saya, saya minta maaf jika tulisan ini jauh dari kata baik dan lebih parahnya jauh dari kata resensi karena arti resensi sendiri adalah menulis review buku bukan bercerita panjang lebar seperti ini dan juga ini baru pertama kali saya membuat resensi buku. Bukan juga karena berburu hadiah sehingga saya membuat ini, melainkan saya merasa tertantang untuk mencoba sesuatu yang baru seperti salah satu pesan dibuku ini mengatakan bagaimana kita tahu apa yang akan terjadi jika kita tidak mencobanya, selain itu semua ini juga merupakan buku kesayangan saya jadi tidak ada salahnya saya mencoba menulisnya dan memasukkannya ke dalam Blog.

Berharap ada donatur yang akan membelikan buku-buku baru untuk saya, Buku Bumi saya sudah beli untuk kedua kalinya, Bulan sudah mulai rusak tapi masih bisa dipakai, Buku Matahari sudah ketiga kalinya saya mengganti karena rusak parah, Buku Bintang mulai terbelah dua tapi masih bisa dipakai, dan tiga Buku  yang kondisi masih aman seperti gambar diblog ini.

Jika saja saya cepat tahu tentang lomba ini mungkin saya sudah membuat sedikit ilustrasi dengan apa yang saya lihat saat membaca buku ini. Tapi takdir berkata tidak, saya baru mengetahui lomba ini pada saat tidak sengaja melihat postingan akun Instagram Gramedia Pustaka Utama @bukugpu pada hari selasa malam tanggal 23 April 2019 karena hanya pada malam hari saya memiliki waktu bebas selain hari libur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah komentar dengan bijak, saling menghargai itu baik. Apabila ada link error segera hubungi kami.